KKL Mata Kuliah Pengelolaan DAS

BAB III

METODE PENELITIAN
A.    Alat dan Bahan
Dalam pengambilan data fisik maupun social pada praktikum ini tentu di perlukan beberapa alat dan bahan yang menunjang pengambilan data tersebut. Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut.
1.      GPS
Global Position System (GPS) adalah alat yang berguna untuk menunjukan lokasi absout dari system satelit yang telah ada. Sehingga surveyor bisa menentukan dimana titik lokasi penelitian berada.
2.      Pita Ukur / rol meter
Meteran disebut juga sebagai pita ukur atau tape atau bisa disebut juga sebagai rol meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur jarak atau panjang. 
3.      Angket
Menurut Nawawi dalam  Pabundu Tika (2005) angket adalah usaha mengumpulkan informasi dengan menyampaikan sejumlah pernyataan tertulis.
4.      Kamera
Untuk pengambilan data dokumentasi diperlukan alat yang bernama kamera. Dokumentasi adalah pengambilan data berupa foto, video, dan rekaman  dilapangan menggunakan kamera, rekorder, dan lain sebagainya. Dokumentasi dangat diperlukan dalam sebuah penelitian dengan maksud untuk lebih mempertajam, memperkuat data hasil yang diperoleh di lapangan.
5.      Peta
a. Peta Topografi
b.Peta Batuan
c. Peta DAS
d.         Peta Penggunaan Lahan
e. Peta Jenis Tanah
f. Peta Lereng
g.Peta Satuan Lahan
B.     Langkah Kerja Praktikum Kuliah Lapangan
1.   Tahap pra PKL
a.    Mempersiapkan surat izin untuk melakukan Praktikum Kuliah Lapangan pengelolaan DAS
b.   Mempersiapkan Peta dan kondisi fisik lapangan dari Praktikum Kuliah Lapangan Pengelolaan DAS
c.    Mempersiapkan angket sebagai lembar observasi atau pedoman untuk melakukan praktikum kuliah lapangan Pengelolaan DAS
2.   Tahap PKL
a.    Melakukan survey dan atau observasi ke lapangan sesuai dengan lembar observasi sebagai pedoman dan instruksi dari pembimbing di lapangan
b.   Mengambil titik-titik lokasi penelitian di lapangan menggunakan GPS sebagai alat untuk mengambil data
c.    Mengambil data social dan fisik di daerah praktikum yaitu batang air Painan yang berada di Kec. IV Jurai.
d.   Mengambil dokumentasi dan data yang terkait lainnya sesuai lokasi praktikum kuliah lapangan Pengelolaan DAS di Kec. IV Jurai.
3.   Tahap pasca PKL
a.    Mengolah data-data yang telah didapatkan di lapangan
b.   Membuat laporan sesuai dengan data-data yang telah diolah

C.    Lingkup Kajian dan Pengamatan
Bentuk dan lingkup kajian praktikum lapangan pengelolaan DAS Jurusan Geografi adalah:
1.   Pengamatan dan pengambilan data dari tengah hingga hilir sungai (fisik dan social)
2.   Pengamatan dan pengambilan data fisik dari tengah sungai hingga hulu sungai.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Gambaran Umum Wilayah Praktikum Kuliah Lapangan Pengelolaan DAS
IV Jurai dengan luaskecamatan IV Juraiadalah 373,80 km2 adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Indonesia dimana disinilah letaknya kota Painan, ibukota kabupaten Pesisir Selatan. Kecamatan IV Jurai memiliki 6 Kelurahan/Desa yakni Salido, Painan, Lumpo, Tambang, Sago Salido, dan Bungo Pasang Salido. Dan ibukota kecamatan ini beribukota di Painan. Sedangkan untuk batas DAS Painan yaitu sebelah utara dengan DAS Salido, selatan dengan DAS Batung, Barat dengan samudera Hindia.
Berdasarkan proyeksi menggunakan peta kecamatan IV Jurai, secara astronomis berada pada 1O10‘ LS- 1O 23’ LS dan 100O 32’ BT – 100O 47’BT. Adapun batas-bata daerah  dari Kecamatan IV Jurai  ini adalah sebagai berikut:
a. Sebelah utara berbatasan dengan        :KecamatanBayang
b.Sebelah selatan berbatasan dengan     :KecamatanBatangkapas
c. Sebelah timur berbatasan dengan       :Kabupaten SolokSelatan
d.Sebelah barat berbatasan dengan      :Samudera Hindia dan Kabupaten Kepulauan mentawai
1.   Iklim
Daerah penelitian memiliki curah hujan yang relative tinggi setiap tahunnya. Wilayah kecamatan IV Jurai merupakan bagian dari wilayah kabupaten pesisir selatan dengan keadaan iklimnya tidak jauh berbeda antara tempat yang satu dengan yang lain dengan kisaran temperature udara 22oc – 32oc serta curah hujan rata-rata 2.919,24 mm/tahun. Pada daerah KKL terdapat curah hujan relative sedang.
2         2.      Topografi
        Topografi daerah KKL pada umumnya merupakan wilayah yang mempunyai topografi                    variasi mulai datar, landai, miring, dan curam yang terletak pada ketinggian 400m -800m DPL.
3.   Geologi
Berdasarkan peta geologi kecamatan IV Jurai batuan yang tersebar di kecamatan IV Jurai tepatnya pada lokasi KKL yaitu alluvium, batuan gunung api dan granit
4.   Geomorfologi
Adapun geomorfologi Daerah KKL ini terdiri dari dataran alluvial, dataran  banjir, pasirpantai, endapan lahar, lereng tengah dan perbukitan instrusi.
5.   Jenis tanah
Berdasarkan peta jenis tanah kecamatan IV Jurai kabupaten pesisir selatan, yang terdapat pada daerah KKL adalah kambisol dan podsolik.

B.     Kondisi Fisik DAS Painan
Praktikum kuliah lapangan yang telah dilakukan berada di sungai (batang air Painan) bagian tengah dan hilir sebelah kiri hulu. Adapun sungai ini berada di Nagari Painan Timur, Kec. IV Jurai, Kab. Pesisir Selatan. Jenis tanah utama yang berada pada daerah ini yaitu podsolik bagian timur.
Dari praktik kuliah lapangan tersebut terdapat dua bentuk lahan yaitu :
1.      Bentuk lahan fluvial
Bentuk lahan ini memiliki satuan bentuk lahan yang secara garis umum didominasi oleh daerah banjir, namun juga didukung oleh satuan bentuk lahan erosi parit dan lereng perbukitan vulkanik
2.      Bentuk lahan marine
Bentuk lahan marine ini memiliki satuan bentuklahan rawa belakang pantai.
C.    Deskripsi Titik Lokasi Pengamatan
Adapun titik-titik lokasi dan wilayah yang terdapat dalam praktikum yaitu sebagai berikut.
1.      Titik Pertama
Koordinat :  1° 20' 53.579" LS dan 100° 35' 33.594* BT
Kemiringan : <3% à Datar
Penutup lahan : Kebun campuran
Vegetasi : Kakao, rambutan, kelapa, jengkol, mangga, pisang, sawit
Satuan lahan : perbukitan vulkanik
Jenis tanah : Aluvium
Bentuk lahan : Fluvial
Singkapan Batuan : berbentuk kerikil, bongkahan batuan
Pemanfaatan sungai : MCK (Mandi, Cuci, Kakus)
Gambar 1: Vegetasi titik I

Gambar 2: dinding ,vegetasi, dan singkapan batuan di sekitar sungai
Titik lokasi ini berada pada 1° 20' 53.579" LS dan 100° 35' 33.594* BT yang mana koordinat ini diambil menggunakan GPS aplikasi smarthhpone. Dengan kemiringan lereng pada lokasi penelitian adalah 0 – 3 % yang termasuk kedalam kategori datar. Satuan bentuk lahan pada lokasi merupakan asal proses fluvial atau karena adanya pengaruh dari sungai dan mempunyai satuan bentuk lahan dataran banjir karena pada beberapa meter dari bibir sungai banyak ditemui unsur unsur dari sungai.
Pada titik lokasi ini terdapat perkebunan campuran sebagai penutup lahan yang mana vegetasinya antara lain yaitu Kakao, rambutan, kelapa, jengkol, mangga, pisang, sawit, dan lain-lain.
Pada lokasi pertama kami menemukan rumah warga yang kira – kira 30 M jarak dari bibir sungai, dari hasil wawancara dengan beberapa kepala keluarga pada titik pertama didapati lokasi penelitian pernah mengalami banjir bandang pada tahun 1994 hingga menggenangi sebagian besar painan dan pasar painan, dan banjir bandang terbaru yang pernah terjadi sekitar tahun 2014. Banjir bandang ini terjadi ketika pembangunan didin pembatas sungai, sehingga menyebabkan proyek tersebut gagal karena dinding yang dibangung hancur ketika dilanda banjir bandang. Pada titik pertama beberapa kepala keluarga merupakan masyarakat asli dari lokasi tersebut dengan mempunyai kebun kebun durian, cokelat, rambutan dan mangga. Tingkat pendidikan dari masing – masing keluarga yaitu SMA hingga bangku perkuliahan dan mereka masih menggunakan sungai sebagai sarana MCK.
2.      Titik Kedua
Koordinat:  1°20' 53.644" LS dan 100° 35' 26.426* BT
Kemiringan : <3% à  Datar
Penggunaan lahan : kebun campuran
Vegetasi : kakao, rambutan, pisang, kelapa, mangga, tebu, pinang
Penghambat sungai : batu-batuan
Tanah dominan : lempung berdebu
Lebar sungai: +- 30 meter
Dinding sungai: sedang dalam pembuatan batuan bronjong.
Gambar 3: singkapan batuan dan vegetasi titik II
Titik Lokasi ini berada pada 1°20' 53.644" LS dan 100° 35' 26.426* BT yang diambil dari hasil survey menggunakan alat GPS pada Smarthphone. Adapun dari hasil praktikum lapangan ini ditemukan kebun campuran sebagai penutup lahan dan vegetasi berupa kakao, rambutan, pisang, kelapa, mangga, tebu, pinang, dan lain-lain. Lokasi ini masih dalam kemiringan <3% yang mana termasuk dalam kategori daerah datar.

Gambar 4: Vegetasi titik II
Adapun beberapa responden yang kelompok dapatkan dari praktikum lapangan ini yaitu sebagai berikut:
Responden 1 ;
Nama responden : Yusnidar (52th)
Pekerjaan : petani
Jumlah Anggota keluarga :  4 orang
Pemanfatan sungai : MCK
Air minum : PDAM/PAM
Jarak rumah hingga bibir sungai :  +- 10 meter
Perspeksi : “ Banjir dari tahun 1994 mencapai rumah warga, kira-kira hamper mencapai setengah rumah (lutut orang dewasa).
Responden 2 :
Nama responden :
Umur Responden :  44 tahun
Jumlah Anggota Keluarga : 4 orang
Pekerjaan istri : Ibu Rumah Tangga
Jumlah anak: 2 orang
Anak pertama : SD
Anak kedua: Belum sekolah (5 th)
Pengelolaan sungai : gotong royong, dan dari pemerintah
Jarak bibir sungai ke rumah : +- 15 meter
3.      Titik Ketiga
Koordinat : 1° 21' 6.822" LS dan 100° 34' 54.819" BT
Kemiringan : < 3%
Penutup Lahan : kebun campuran
Dinding sungai : Batuan Jeki
Lebar sungai : kira-kira +- 28 meter
Pada bagian ini sudah dibagun batu jeky pada dinding sungai. Dan setelah di analisis dari kenampakan daerah tersebut maka dapat disimpulkan bahwa jika terjadi banjir air akan bisa mencapai +- 2 meter dari dasar sungai. Sehingga dari foto dapat dilihat lumut-lumut serta vegetasi lainnya yang tumbuh di dinding sungai tersebut. Lebar sungai kira kira +- 28 meter. Kemiringan yang datar yaitu kurang dari 3%.
Gambar 5: Dinding sungai yang berbatu jeky dan dinding sungai yang ditumbuhi oleh tumbuhan liar
Penutup lahan berupa kebun campuran, yang mana vegetasinya antara lain yaitu kakao, durian, bamboo, semak belukar, keladi, bunga liar: putri malu, rambutan, pisang, kelapa, pinang, dan lain-lain.
4.      Titik Keempat
Koordinat : 1° 21' 6.822" LS dan 100° 34' 54.819*BT
Kemiringan  : 0%-3%
Penutup lahan : semak belukar dan kebun campuran
Bentuk lahan : fluvial
Penghambat dinding sungai di titik IV ini juga sudah berbatuan jeky. Kedalaman sungai kira-kira sudah lebih dari kedalaman sebelumnya yaitu kira-kira +- 3 meter dari dasar sungai. Terdapat bagian sungai yang seperti terbelah karena penonjolan pasir tengah sungai yang bernama gosong. Yang merupakan salah satu bentukan lahan fluvial. Adapun untuk pemanfaatan sungai hanya kakus dan pembuangan sampah dan kakus.
Gambar 6: Sungai titik IV
Penutup lahan berupa kebun campuran dan semak-semak. Adapun vegetasi berupa rambutan, pinang, bambu, semak-semak, bunga liar, keladi, pohon durian, kakao, dan lain-lain. Lebar sungai kira-kira +- 28 meter.


Gambar 7: Vegetasi titik IV
Gambar 8: Bambu di wilayah titik IV
5.      Titik Kelima
Koordinat : 1° 21' 19.577" LS dan 100° 34' 35.699* BT
Kemiringan : 0%-3%
Satuan lahan : Dataran Banjir, Rawa Belakang Pantai
Satuan bentuk lahan : Asal proses Fluvial dan asal proses marine
Vegetasi: Durian, bua pala, pinang, kulit manis, pisang, rambutan, kelapa, tumbuhan rawa
Air dari sungai di titik ini lebih keruh dari air titik sebelumnya. Karena sudah hamper menuju hilir sungai tersebut. Adapun pemanfaatan sungai dipakai sebagai pembuatan lahan untuk bertani, lahan untuk pembakaran sampah, dan untuk pembuatan sampan sebagai alat bagi pelayan. Lebar sungai kira kira 28 meter.

Gambar 9: pemanfaatan sungai
Gambar 10: Vegetasi, pemanfaatan sungai dan pengeloaannya
Penutup lahan berupa vegetasi campuran seperti semak belukar, kelapa, bunga liar, pisang, pinang, bamboo, rambutan, durian, dan lain-lain.


Gambar: Peta Hasil Survey Lapangan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Komentar / Telaah Jurnal Ilmiah

Gerak Semu Matahari

HASIL TEMUAN DARI PETA YANG DIANALISIS DARI BUKU PERATURAN KEPALA BPS NO 37 TAHUN 2010 TENTANG KLASIFIKASI PERKOTAAN DAN PEDESAAN BUKU SUMATERA CETAKAN II